Listrik merupakan salah satu kebutuhan paling penting dalam kehidupan kita sehari hari, hampir semua kegiatan yang kita jalankan menggunakan listrik. Dikutip dari akun Instagram @pln_disjaya yang menjelaskan tentang asal dari mana sumber listrik yang disalurkan ke rumah kita untuk kebutuhan listrik di rumah dengan proses yang cukup panjang.

“Sumber listrik yang ada di Indonesia berawal dari beberapa pembangkit yang memanfaatkan sumber daya alam. Seperti PLTA (Pembangkit Tenaga Listrik Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), PLTB (Pembangkit Tenaga Listrik Bayu/Angin), PLTS (Pembangkit Tenaga Listrik Surya, PLTSa (Pembangkit Tenaga Listrik Sampah). Selain itu, Listrik yang dihasilkan oleh pembangkit disalurkan ke transmisi melalui jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) menuju gardu induk dan di turunkan tegangannya menjadi tegangan menengah. Setelah itu, listrik disalurkan kembali dari Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) menuju ke listrik melalui Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) untuk bisa tersalurkan ke masyarakan dan seluruh pelanggal listrik lainnya.”

Berikut Proses Jalur Pengaliran Sumber Listrik dari PLN ke Rumah!

Pembangkit listrik yang berkapasitas besar menghasilkandaya listrik dengan tegangan kurang lebih 20kV (Kilo Volt), selanjutnya tegangan dinaikan ke gardu induk trafo step Up (yang berfungsi untuk menaikan tegangan) menjadi 70 kV dan 150 kV. Dan untuk tegangan tinggi yang disalurkan melalui jarinngan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan tegangan 500 kV. Alasan kenapa tegangan listrik yang dialirkan melalui jaringan transmisi dinaikan karena untuk menurunkan arus agar dapat meminimalisir loss daya. Tetapi tegangan berkapasitas 150 kV ini akan disalurkan ke industri dengan skala besar. Dibawah ini contoh gambar pengaliran listrik dari pembangkait ke konsumen melalui transmisi ke distribusi :

Pengaliran Listrik Dari Pembangkit ke Perumahan

Setelah disalurkan melalui transmisi Jaringan Saluran Udara, berikutnya tegangan besar masuk ke gardu induk induk menurunkan tegangan menjadi 20 kV dan bisa juga digunangan untuk industri bersekala menengah. Selanjutnya daya listrik bertegangan 20 kV d alirkan ke trafo Step Down (yang berfungsi untuk menurunkan tegangan) untuk diturunkan lagi menjadi 380 Volt antara phasenya, dan 220 Volt antara phase dan Netra.

Dengan tegangan 220 Volt inilah yang masuk kerumah kamu untuk digunakan keperluan sehari hari di dalam rumah yang kamu huni. Tegangan 220 Volt terdapat 2 kabel dengan keterangan phase (umumnya disebut positif) dan netral (umumnya disebut negatif). Karena pada umumnya peralatan elektronik memerlukan tegangan minimal 220 Volt agar bisa berfungsi dengan baik.

Itulah sobat Wilson pembahasan terkait alur jalur kabel listrik dari PLN ke rumah kamu, semoga bermanfaat.  

Info Menarik Lainnya:

1. 5 Tips Keamanan Kabel Di Rumah Agar Tidak Konsleting

2. Cara mengetahui Kapasitas Daya di Rumah. Biar Nggak Salah Hitung!

3. 5 Macam Teknik Menyambung Kabel Listrik yang Baik dan Benar

4. Lebih Baik Mana, CCTV Kabel atau Wireless?

5. Yuk, Cari Tahu Penyebab MCB Listrik Sering Turun dan Cara Mengatasinya!